M.Saleh, Koorkab Ende |
|
Adolf Sapu Tenaga Ahli Kab.Ende |
Yoseph K. Sera, TA Kab.Ende |
M.Saleh, Koorkab Ende |
|
Adolf Sapu Tenaga Ahli Kab.Ende |
Yoseph K. Sera, TA Kab.Ende |
Simulasi Implementasi Pedoman Akuntansi Keuangan BUM Desa/ BUM Desa Bersama dapat digunakan oleh BUM Desa atau BUM Desa sebagai salah satu solusi untuk mengetahui perkembangan atau Kemajuan BUM Desa yang dimiliki oleh Desa
Silahkan Download disini: Dokumen Simulasi Implementasi Pedoman Akuntansi Keuangan BUM Desa/ BUM Desa Bersama
Oleh : Dens Jandet
Desa Ndiko Sapu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Hasil kesepakatan berlaku sejak tanggal hari ini Sabtu, 01 Maret 1997.
Tana Au,
Atas nama Tokoh masyarakat
Antonius Bewa dan Lodovikus Wora
Sumber:Salinan Dokumen Asli Kesepatan Awal Pemekaran Desa Ndikosapu (Teks Asli ada di Saya)
Oleh : Dens Jandet
Foto Colection Dens Jandet |
Damianus Frayalus, SH, Camat Lepembusu Kelisoke dalam arahan pembukaan
menyampaikan bahwa sebagai landasan dasar dari pelaksanaan kegiatan ini telah sesuai
dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial
Dasar, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020
tentang Standar Antropometri Anak, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022, Peraturan Kepala Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 162 Tahun 2016 tentang Hasil Pemetaaan
Urusan Pemerintahan Daerah Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Lebih lanjut Camat Lepembusu Kelisoke menyampaikan bahwa dalam rangka
Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana pada PP 72 Tahun 21 telah menunjuk Kepala
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional sebagai Ketua Pelaksana
Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Sehingga kegiatan hari ini
merupakan satu kesatuan dan langkah awal untuk melaksanakan PP 72 tahun 2021
melalui kegiatan Orientasi kepada Tim Pendamping. Hal ini menunjukan sebuah
komitmen adanya upaya Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia khususnya di
wilayah Kecamatan Lepembusu Kelisoke. Oleh karena itu, kepada Tim Pendamping Keluarga
(TPK) yang diutus oleh Desa pada hari
ini agar mengikuti kegiatan Orientasi secara baik sampai agenda selesai tuturnya.
Pada materi pelaksanaan ibu Kornelia
Sukun selaku Fasilitator Pendamping menyampaikan bahwa Stunting merupakan sebuah masalah kurang
gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup
lama. Anak stunting akan mengalami ganguan dimasa yang akan datang yaitu
mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal
dimana dibuktikan dengan tingkat Inteligence
Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ anak normal (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan
pengertian di atas maka kita yang dipercayakan sebagai Tim Pendamping Keluarga
memiliki peran yang sangan penting dalam rangka mendeteksi sejak dini. Deteksi
dini tidak hanya dilakukan setelah ibu mengandung dan melahirkan, tetapi lebih
dari itu harus diawali sejak Pasangan Usia Subur (PUS) dan juga pada pasangan
Calon Pengantin (CATIN). Ini merupakan pekerjaan sulit tetapi tidak menjadi
sulit apabila dikerjakan secara bersama, dengan melibatkan seluruh stakehorder
(pemangku kepentingan) di Desa maupun
di kecamatan. Selanjutnya, ibu Kornelia kembali memberikan penekanan bahwa tupoksi
sebagai Tim Pendamping Keluarga harus benar-benar menguasai materi termasuk apa
yang harus dilakukan pendamping Keluarga, dengan siapa akan berdiskusi apabila
ditemukan masalah dilapangan. Oleh karena itu peran dari Kader Posyandu, Kader
Pembangunan Manusia (KPM), Bidan
Desa, dan Kader Gizi adalah garda terdepan, karena sangat berhubungan erat
dengan tugas utamanya yakni mendeteksi dini kesehatan ibu hamil, status gizi
ibu hamil dan status anak usia 0-2 tahun atau dengan sebutan lain 1000 Hari
Pertama Kelahiran (1000 HPK) ungkapnya.
Pendampingan Calon Keluarga atau Calon
Pengantin (Catin) merupakan salah
satu aspek penting dalam rangka mencegah stunting terutama di Desa, harapan ibu
Yosefa selaku Penyuluh Keluarga Berencana atau Petugas Lapangan Keluarga
Berencana (PKB/PLKB) pada sela-sela
materi Pengenalan Aplikasi ELSIMIL milik BKKBN . Lanjut ibu Yosefa, Sesuai PP 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sebagai rencana aksi Nasional meliputi beberapa hal sebagai berikut, pertama penyedianaan data keluarga berisiko stunting, kedua pendampingan keluarga berisiko stunting, ketiga pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS), keempat surveilans keluarga berisiko stunting dan kelima audit kasus stunting. Aksi-aksi inilah yang nantinya akan diinput kedalam Aplikasi ELSIMIL dan harus mampu
dioperasi oleh Tim Pendamping Keluarga sehingga aktivitasnya dapat terekam dalam
aplikasi berkaitan dengan pencapaian target Percepatan Penurunan Stunting.
Akhir dari kegiataI Orientasi Tim
Pendamping Keluarga ini kembali ditegaskan oleh Damianus Frayalus, SH Camat
Lepembusu Kelisoke pada arahan penutupnya bahwa, pertama dalam menjalankan tugas sebagai Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus membutuhkan kerja sama
diantara tokoh-tokoh penting sebagai pengambil kebijakan di Desa baik Kepala
Desa, BPD, Tokoh Adat, LPMD, Kader Posyandu, Kader Gizi, Kader Pembangunan
Manusia (KPM), Pendamping PKH, Pemerintah
Kecamatan dan petugas kehatan pada Puskesmas Peibenga , kedua TPK harus mendalami dan memahami tupoksi secara baik, ketiga TPK bekerja secara iklas, keempat TPK dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan kegiatan pendampingan
pada kelompok masyarakat nantinya.
Lebih lanjut Camat Lepembusu Kelisoke
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Koordinator Tim Pendamping Keluarga yang telah menyelenggarakan kegiatan Orientasi di Kecamatan Lepembusu Kelisoke, ucapan terimakasih juga disampaikan camat kepada
Kepala Puskesmas Peibenga yang telah mengutus fasilitatornya untuk menyampaikan
materi serta ucapatan terima kasih kepada Kepala Desa se-kecamatan
Lepembusus Kelisoke karena sudah mengirim tim dari Desa masing-masing.
Salam Desa Membangunan Indonesia
# Lepkes Bangkit
# Lepkes Bebas Stunting
----------------------------------------------------------
SIMO GEMI ---------------------------------------------------
Kunjungi YOUTOBE POSYANDU NGGUMBELAKA_LEPEMBUSU KELISOKE
Segala usul saran ataupun kritikan menjadi masukan untuk diperbaki.